Maria Wiwik Penyanyi Lagu Dayak Mualang Kalimantan barat ( asal Ketapang campur Pahuman) kostum yang digunakan kostum Dayak Mualang
Tari Pedang Dayak Mualang di masa lalu, menggunakan baju Book th. 1848
Tari Pedang Dayak Mualang di masa lalu, menggunakan baju Book th. 1848
TARI KALIMANTAN BARAT
PEDANG MUALANG ( IBANIC GROUP ) Kab. Sekadau
Tari Pedang Mualang adalah sebuah tarian tunggal tradisional yang di sajikan di masa kini untuk menghibur masyarakat dalam setiap acara tradisional. misalnya: Gawai Dayak ( pesta panen padi ), Gawai Belaki Bini ( pesta pernikahan ) dll. Tari ini lebih menekankan pada Gerakan aktraktif menggunakan pedang dalam menyerang maupun menangkis serangan lawan demikian juga menjadikan pedang sebagai objek yang di mainkan baik di kepala maupun di bahu serta keahlian melakukan putaran pedang. Di masa lalunya, tari Pedang Mualang di lakukan oleh para kesatria sebagai motivasi mendatangkan semangat perang sebelum turun melakukan ekspedisi Mengayau. Hal ini di maksudkan untuk memperkuat keyakinan mereka bahwa mereka harus menang dalam melawan serangan maupun dalam menyerang lawannya. Tari ini diiringi oleh tebah tradional yang disebut tebah Undup Banyur tetapi ada kalanya dilakukan dengan Tebah Undup Biasa. kini Tarian Pedang Mualang, mulai terancam punah karena tidak banyak lagi tua – tua yang menurunkan tarian ini kepada generasi mudanya. Tokoh yang masih bisa melakukan tari Pedang ini yaitu: Bapak Kemiyu dan Bapak Mundus dari Kampung Merbang Kecamatan Belitang Hilir Kabupaten Sekadau.
Tari Pedang Mualang adalah sebuah tarian tunggal tradisional yang di sajikan di masa kini untuk menghibur masyarakat dalam setiap acara tradisional. misalnya: Gawai Dayak ( pesta panen padi ), Gawai Belaki Bini ( pesta pernikahan ) dll. Tari ini lebih menekankan pada Gerakan aktraktif menggunakan pedang dalam menyerang maupun menangkis serangan lawan demikian juga menjadikan pedang sebagai objek yang di mainkan baik di kepala maupun di bahu serta keahlian melakukan putaran pedang. Di masa lalunya, tari Pedang Mualang di lakukan oleh para kesatria sebagai motivasi mendatangkan semangat perang sebelum turun melakukan ekspedisi Mengayau. Hal ini di maksudkan untuk memperkuat keyakinan mereka bahwa mereka harus menang dalam melawan serangan maupun dalam menyerang lawannya. Tari ini diiringi oleh tebah tradional yang disebut tebah Undup Banyur tetapi ada kalanya dilakukan dengan Tebah Undup Biasa. kini Tarian Pedang Mualang, mulai terancam punah karena tidak banyak lagi tua – tua yang menurunkan tarian ini kepada generasi mudanya. Tokoh yang masih bisa melakukan tari Pedang ini yaitu: Bapak Kemiyu dan Bapak Mundus dari Kampung Merbang Kecamatan Belitang Hilir Kabupaten Sekadau.