Selasa, 16 Desember 2008

MAIN LALAU


Main Lalau merupakan sebuah aktivitas masyarakat Dayak dalam mengambil madu lebah untuk keperluan rumah tangga. Proses pengambilan tersebut di sebuah pohon kayu yang tinggi dan besar ( Pohon Tapang ). Pengambilan madu ini, syarat dengan unsure magis dan sacral, karena di dalamnya selain melakukan aktivitas Muar Muanyik (menurunkan lebah), terdapat juga sebuah sastra tua sebagai mantra yang dilantunkan untuk menimang lebah agar tidak menyengat. Demikian juga masyarakat Dayak percaya sebuah pohon Tapang yang terdapat madu lebah, ada penunggunya yakni makhluk halus yang di sebut Kama’ Baba. seseorang yang datang memanjat pohon jika tidak melakukan upacara ritual akan mendapat celaka, misalnya: jatuh dari pohon, tersengat lebah dsb. Mengambil madu lebah disertai dengan melantunkan mantra itulah yang di sebut main lalau.

Sejalan dengan perkembangan masuknya pembangunan dan teknologi sampai merambah masyarakat pedalaman, maka Main Lalau mulai jarang dilakukan oleh masyarakat Dayak, hal ini disebabkan oleh berbagai factor yang memberikan pengaruh cukup besar dilingkungan masyarakat pedalaman. Faktor tersebut antara lain adalah;

  1. Mulai berkurangnya keberadaan rimba perawan tempat bersarangnya lebah-lebah.
  2. Tidak terwarisinya Main Lalau kepada Generasi muda Dayak yang sarat akan nilai tradisional yang tetap menjaga keseimbangan ekosistem alam.

Masalah-masalah diatas merupakan factor yang membuat prihatin sebagian orang, hal ini menyangkut keberadaan hutan dan kelestarian ekosistem. Dengan kata lain ada banyak masalah yang ditimbulkan karena kehancuran hutan sebagai super market bagi masyarakat pedalaman. Karena ketergantungan hidupnya terhadap hutan sangatlah besar, termasuk semua kegiatan, kesenian dan kebutuhan akan madu lebah. Mengingat akan punahnya kearifan tradisional dalam Main Lalau pada masyarakat Dayak, maka sebagai seorang putra asli Kalimantan Barat, merasa terpanggil untuk mengangkat Main lalau menjadi sebuah Tarian Utuh sebagai bentuk kepedulian dalam penyampaian pesan bagi penguasa menunjukan kepeduliannya terhadap pelestarian hutan dan segala sesuatu di dalamnya Demikian juga, sebagai seorang koreografer, kali ini mencoba peduli melalui sebuah karya seni pertunjukan yang mengangkat Main Lalau sebagai karya yang peduli terhadap kelestarian ekosistem tersebut, kedalam bentuk seni pertunjukan yang di konsumsi secara visual sebagai seni tontonan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar